Monday, 10 June 2019

Kisah Syirik Pertama Kali di Masa Nabi Nuh As

Perilaku syirik, tidak hanya terjadi pada umat Rasulullah Saw., akan tetapi sudah terjadi dan pernah dilakukan oleh umat-umat para nabi sebelum Nabi Muhammad Saw. Al-Quran telah menyebutkan banyak kisah terkait syirik yang pernah dilakukan oleh umat sebelum Rasulullah Saw. Sekaligus menelusuri kapan terjadinya syirik.
Syirik telah ada sejak zaman Nuh AS. Dalam hadis disebutkan bahwa kaum Nabi Nuh telah memiliki berhala. Bahkan berhala tersebut telah tersebar di kalangan orang Arab yang dipusatkan di setiap kaum. Hal ini tertulis jelas dalam sebuah hadis riwayat Imam al-Bukhari:
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا صَارَتْ الْأَوْثَانُ الَّتِي كَانَتْ فِي قَوْمِ نُوحٍ فِي الْعَرَبِ بَعْدُ أَمَّا وَدٌّ كَانَتْ لِكَلْبٍ بِدَوْمَةِ الْجَنْدَلِ وَأَمَّا سُوَاعٌ كَانَتْ لِهُذَيْلٍ وَأَمَّا يَغُوثُ فَكَانَتْ لِمُرَادٍ ثُمَّ لِبَنِي غُطَيْفٍ بِالْجَوْفِ عِنْدَ سَبَإٍ وَأَمَّا يَعُوقُ فَكَانَتْ لِهَمْدَانَ وَأَمَّا نَسْرٌ فَكَانَتْ لِحِمْيَرَ لِآلِ ذِي الْكَلَاعِ أَسْمَاءُ رِجَالٍ صَالِحِينَ مِنْ قَوْمِ نُوحٍ فَلَمَّا هَلَكُوا أَوْحَى الشَّيْطَانُ إِلَى قَوْمِهِمْ أَنْ انْصِبُوا إِلَى مَجَالِسِهِمْ الَّتِي كَانُوا يَجْلِسُونَ أَنْصَابًا وَسَمُّوهَا بِأَسْمَائِهِمْ فَفَعَلُوا فَلَمْ تُعْبَدْ حَتَّى إِذَا هَلَكَ أُولَئِكَ وَتَنَسَّخَ الْعِلْمُ عُبِدَتْ
Dari Ibnu Abbas radliallahu ‘anhuma bahwanya; Berhala-berhala yang dahulu di agungkan oleh kaum Nabi Nuh, di kemudian hari tersebar di bangsa ‘Arab. Wadd menjadi berhala untuk kamu Kalb di Daumah Al Jandal. Suwa’ untuk Bani Hudzail. Yaquts untuk Murad dan Bani Ghuthaif di Jauf tepatnya di Saba`. Adapun Ya’uq adalah untuk Bani Hamdan. Sedangkan Nashr untuk Himyar keluarga Dzul Kala’. Itulah nama-nama orang Shalih dari kaum Nabi Nuh. Ketika mereka wafat, syetan membisikkan kepada kaum mereka untuk mendirikan berhala pada majelis mereka dan menamakannya dengan nama-nama mereka. Maka mereka pun melakukan hal itu, dan saat itu berhala-berhala itu belum disembah hingga mereka wafat, sesudah itu, setelah ilmu tiada, maka berhala-berhala itu pun disembah.
Dari hadis di atas, sedikitnya telah membukakan informasi kepada kita terkait kapan berhala-berhala itu ada. Hal ini diperkuat dengan pendapat al-Faqihi yang menyebutkan bahwa berhala yang pertama kali dibuat adalah pada masa Nabi Nuh As.
Al-Faqihi menambahkan bahwa pada masa itu seorang anak yang rindu kepada orangtuanya yang meninggal mulai membuat patung-patung yang mirip dengan wajah orangtuanya. Patung-patung tersebut dibuat karena para anak dan keluarganya tidak mampu memupuk sifat sabar saat ditinggal mati oleh ayahnya.
Ketika rindu, anak-anak tersebut memandangi patung-patung yang mirip orangtuanya tersebut hingga meninggal. Peristiwa seperti ini berlangsung secara turun-temurun hingga anak cucunya menganggap bahwa patung-patung itu disembah sebagai Tuhan.
Wallahu A’lam.

Kisah Nabi Musa Melawan Ahli Sihir

Dunia Nabi ~ Allah memerintahkan Nabi Musa untuk mengajak raja Firaun menyembah kepada Allah swt. Ketika itu, Nabi Musa ditemui oleh Nabi Harun, Firaun adalah gelar bagi raja-raja Mesir purbakala. Menurut ahli sejarah. Firaun di masa Nabi Musa as ialah Menephthah (12232-1224 SM), anak dari Rames.
Ketika bertemu dengan Firaun, Nabi Musa menyeru kepada Firaun untuk menyembah Allah. Namun Firaun tidak memperdulikannya. Firaun juga marah karena Nabi Musa  tidak mengakuinya sebagai Tuhan. Oleh karena itu, ia ingin memenjarakan Nabi Musa dan Nabi harun.

kisah-nabi-musa-melawan-penyihir
Sumber Gambar : detikislam.blogspot.com

Kemudian Nabi Musa berkata, “Hai Firaun, sesungguhnya aku ini adalah seorang utusan dari Tuhan semesta alam, wajib atasku tidak mengatakan sesuatu terhadap Allah, kecuali yang hak. Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa bukti yang nyata dari Tuhanmu, maka lepaskanlah Bani Israel (pergi) bersama aku. “Firaun menjawab. “Jika benar kamu membawa sesuatu bukti, maka datangkanlah bukti itu jika (betul) kamu termasuk orang-orang yang benar”. ( Al-Quran Surat Al-A”raaf ayat 104-106).

Kemudian, Nabi Musa menunjukkan mukjizat yang ada padanya. Pada saat tongkatnya dilempar, tongkat itu berubah menjadi ular. Selain itu Nabi Musa memasukkan tangannya ke dalam ketiaknya. Ketika  tangannya dikeluarkan, tangannya menjadi putih berkilauan.
Dengan menunjukkan mukjizat tersebut, Nabi Musa berharap kepada Firaun akan menjadi sadar akan kekuasaan Allah. Namun, Firaun  menganggap hal itu hanyalah sihir. Firaun tetap tidak mau menyembah kepada Allah swt.

“Maka tatkala Nabi Musa datang kepada mereka dengan (membawa) mukjizat-mukjizat. Kami yang nyata, mereka berkata: Ini tidak lain hanyalah sihir yang dibuat-buat dan kami belum pernah mendengar (seruan yang seperti) ini pada nenek moyang kami dahulu.” (Surat Al-Qashash ayat 36).

Maka Nabi Musa menjatuhkan tongkatnya, lalu seketika itu juga tongkat itu menjadi ular yang sebenarnya. Dan ia mengeluarkan tangannya, maka ketika itu juga tangan itu menjadi putih bercahaya (kelihatan) oleh orang-orang yang melihatnya. Pemuka-pemuka kaum Firaun berkata, “sesungguhnya Musa ini adalah ahli sihir yang pandai.” (Surat Al-A”raaf ayat 107-109).

Firaun menuduh Nabi Musa sebagai seorang ahli penyihir. Firaun meminta kepada Nabi Musa untuk melawan ahli-ahli sihir kerajaan Firaun. Pada waktu yang telah ditentukan, Nabi Musa, ahli-ahli sihir dari seluruh negeri Mesir, dan banyak orang lainnya berkumpul dilapangan. Ahli-ahli sihir  memperlihatkan kemampuannya terlebih dahulu. Mereka melempar tongkat masing-masing. Tongkat-tongkat tersebut berubah menjadi ular-ular yang kecil.

Ketika tiba giliran, Nabi Musa melempar tongkatnya. Kemudian, muncullah seekor ular yang sangat besar. Hal ini menunjukkan bahwa Allah Maha Berkuasa. Ular besar itu memakan ular-ular  kecil yang ada dihadapannya.

Para ahli sihir sangat terkejut. Wajah mereka menjadi pucat pasi melihat ular besar memakan ular-ular kecil. Mereka merasa kalah dan hina dengan kejadian tersebut itu dihadapan mereka.

Kisah ini diceritakan dalam Al-Quran Surat Al-A”raaf ayat 115-119. Ahli-ahli sihir berkata, “Hai Musa, kamukah yang akan melemparkan lebih dahulu, ataukah kami yang akan melemparkan?” Musa menjawab, “Lemparkanlah (lebih dahulu)!” maka tatkala mereka  melemparkan, mereka  menyulap mata orang dan menjadikan orang banyak itu takut, serta mereka mendatangkan sihir yang besar (menakjubkan). Dan Kami wahyukan kepada Musa, “Lemparkanlah tongkatmu!” Maka sekonyong-konyong tongkat itu menelan apa yang mereka sulapkan. Karena itu nyatalah yang benar dan batallah yang selalu mereka kerjakan. Maka mereka kalah ditempat itu dan jadilah mereka orang-orang yang hina.

Setelah Nabi Musa menunjukkan mukjizatnya, para ahli sihir Firaun menjadi insyaf. Mereka yakin bahwa Nabi Musa adalah benar-benar utusan Allah. Kemudian, mereka menjatuhkan diri dan bersujud. Mereka terus bersujud kepada Allah karena meyakini kebenaran ajaran Nabi Musa dan bukan ahli sihir seperti yang mereka duga sebelumnya. Mereka berkata, “kami beriman kepada Tuhan seluruh alam, yaitu Tuhannya Musa dan Harun.

Mendengar hal itu, Firaun sangat marah. Ia mengatakan bahwa peristiwa itu adalah tipu muslihat Nabi Musa. “Aku tidak mengizinkan  kalian beriman kepada Tuhannya Musa” kata Firaun. Para ahli sihir menjawab, “Untuk beriman kepada Allah swt, tidak perlu izin darimu, Firaun.”

Firaun semakin marah. Ia berkata, “Pasti aku akan memotong tangan dan kakimu secara bersilang. Kemudian aku akan menyalib kalian.” Firaun bermaksud memotong tangan kanan dan kaki kiri atau tangan kiri dan kaki kanan para ahali sihir.

Para ahli sihir menjawab, “Sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami. Engkau menyiksa kami untuk membalas dendam kepada kami yang beriman kepada ayat-ayat Allah.”

Para ahli sihir menyadari keselamatan mereka terancam. Lalu, mereka berdoa, “Ya Tuhan kami limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam keadaan beriman.” Setelah itu, Firaun  memerintahkan pengikutnya untuk menyalib para ahli sihir tersebut. Para tukang sihir disalib pada kayu berpalang di tebing Sungai Nil.

Bertaqwalah kepada Allah dengan taqwa sebenar-benarnya. Menjalankan perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya dengan penuh keikhlasan. Janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.

Dari peristiwa ini, banyak orang yang meyakini ajaran Nabi Musa. Diantaranya ialah orang-orang Bani Israel Nabi Musa dan Nabi Harun bersyukur kepada Allah swt.

Kisah Nabi Adam dan Hawa

bdur Rahman ibnu Humaid mengatakan di dalam kitab tafsir-nya, telah menceritakan kepada kami Rauh, dari Hisyam, dari Al-Hasan yang mengatakan bahawa Adam a.s tinggal di dalam syurga hanya selama sesaat di siang hari. Satu saat tersebut sama lamanya dengan 130 tahun hari-hari dunia. 

Abu Ja'far Ar-Razi meriwayatkan dari Ar-Rabi' ibnu Anas yang mengatakan bahawa Adam keluar dari syurga pada pukul sembilan atau pukul sepuluh; ketika keluar, Adam membawa sebuah tangkai pohon syurga, sedangkan di atas kepalanya memakai mahkota dari dedaunan syurga yang diuntai sedemikian rupa merupakan untaian daun-daunan syurga. 

As-Saddi mengatakan bahawa Allah berfirman;  اهْبِطُوا مِنْهَا جَمِيعًا

 "Turunlah kalian semua darinya (syurga)." [Al-Baqarah : 38] 

Maka turunlah mereka, sedangkan Adam turun di India dengan membawa Hajarul Aswad dan segenggam dedaunan syurga, lalu dia menaburkannya di India, maka tumbuhlah pepohonan yang wangi baunya. Sesungguhnya asal mula wewangian dari India itu adalah dari segenggam dedaunan syurga yang ikut dibawa turun oleh Adam. Sesungguhnya Adam menggenggamnya hanya terdorong oleh rasa penyesalan-nya kerana dia dikeluarkan dari syurga. 

Imran ibnu Uyaynah meriwayatkan dari Ata ibnus Sa-ib, dari Sa'id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas yang menceritakan bahawa Adam diturunkan di Dahna, salah satu wilayah negeri India. 

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Zar'ah, telah menceritakan kepada kami Usman ibnu Abu Syaibah, telah menceritakan kepada kami Jarir, dari Ata, dari Sa'id, dari Ibnu Abbas yang menceritakan bahawa Adam diturunkan di suatu daerah yang dikenali dengan nama Dahna, terletak di antara Mekah dan Thaif. 

Al-Hasan Al-Basri mengatakan bahawa Adam diturunkan di India, sedangkan Hawa di Jeddah; dan iblis di Dustamisan yang terletak beberapa batu dari kota Basrah, sedangkan ular diturunkan di Asbahan. Demikianlah riwayat Abu Hatim. 

Muhammad ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Ammar ibnul Haris, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Sa'id ibnu Sabiq, telah menceritakan kepada kami Umar ibnu Abu Qais, dari Az-Zubair ibnu Addi, dari Ibnu Umar yang mengatakan bahawa Adam diturunkan di Safa, dan Hawa diturunkan di Marwah. 

Raja ibnu Salamah mengatakan bahawa Adam a.s diturunkan, sedangkan kedua tangannya diletakkan pada kedua lututnya seraya menundukkan kepalanya. Iblis diturunkan, sedangkan jari jemari tangan-nya dia satukan dengan yang lainnya seraya mengangkat kepalanya ke langit

Abdur Razzaq mengatakan bahawa Ma'mar pernah mengatakan, telah menceritakan kepadanya Auf, dari Qasaniah ibnu Zuhair, dari Abu Musa, "Sesungguhnya ketika Allah menurunkan Adam dari syurga ke bumi, terlebih dahulu Dia mengajarkan kepadanya membuat segala sesuatu dan membekalinya dengan buah-buahan syurga. Maka buah-buahan kalian ini berasal dari buah-buahan syurga, hanya bezanya buah-buahan yang ini berubah, sedangkan buah-buahan syurga tidak berubah."

Az-Zuhri meriwayatkan dari Abdur Rahman ibnu Hurmuz Al-A'raj, dari Abu Hurairah r.a, bahawa Rasulullah S.a.w pernah bersabda;

"Sebaik-baik hari yang terbit matahari padanya adalah hari Jumaat. Pada hari Jumaat Adam diciptakan, pada hari Jumaat pula dia dimasukkan ke dalam syurga, dan pada hari Jumaat pula dia dikeluarkan darinya." [Riwayat Imam Muslim dan Imam Nasai]

فَتَلَقَّى آدَمُ مِنْ رَبِّهِ كَلِمَاتٍ فَتَابَ عَلَيْهِ إِنَّهُ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ

"Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhan-nya, maka Allah menerima taubatnya, sesungguhnya Dia Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang." [Al-Baqarah : 37]

"Tidakkah mereka mengetahui, bahawa Allah menerima taubat dari hamba-hambaNya." [Surah at-Taubah : 104]

Dan ayat-ayat lainnya yang menunjukkan Allah S.w.t mengampuni semua dosa dan menerima taubat orang yang bertaubat. Demikianlah sebahagian dari kelembutan Allah terhadap makhluk-Nya dan kasih-sayangNya kepada hamba-hambaNya. Tidak ada Tuhan yang wajib disembah melainkan Dia Yang Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.

[Imam Ibnu Katsir - Tafsir Ibnu Katsir,  tafsir Surah al-Baqarah : ayat 36 dan 37]


Ibnu Abbas melanjutkan kisahnya, bahawa Adam lalu diturunkan dari syurga, padahal sebelum itu keduanya memakan buah syurga dengan melimpah ruah dan tanpa susah payah. Kemudian dia diturunkan ke tempat (dunia) yang makanan dan minumannya tidak melimpah, tetapi harus dapatkan dengan susah payah.

Maka mulailah Adam belajar membuat alat besi, dan diperintahkan untuk membajak dan menanam tanaman serta mengairinya. Ketika telah tiba masa menuai, maka dia menuainya dan memilih biji-bijiannya serta menggilingnya menjadi tepung, lalu membuat adunan roti darinya, setelah itu baru dia memakannya. Tetapi Adam tidak dapat melakukan itu kecuali setelah Allah Ta'ala mengizinnya.

[Imam Ibnu Katsir - Tafsir Ibnu Katsir,  tafsir Surah al-A'raaf : ayat 23]


Ibnu Jarir menyebutkan dari Ibnu Abbas, bahawa Allah Ta'ala berfirman (dalam hadits Qudsi); "Wahai Adam, sesungguhnya Aku memiliki tanah haram yang berhadapan dengan 'Arasy-Ku. Pergilah ke sana dan bangunkan sebuah rumah untuk-Ku di sana. Lalu tawaflah kamu di rumah tersebut, sebagaimana halnya para malaikat-Ku tawaf di 'Arasy-Ku." Kemudian Allah mengutus satu malaikat kepada Adam untuk menunjukkan tempatnya dan mengajar tatacara manasik. Disebutkan bahawa setiap jejak langkah Adam kelak akan menjadi sebuah perkampungan.

Juga terdapat dalam sebuah riwayat dari Ibnu Abbas bahawa makanan yang pertama dimakan oleh Adam di bumi adalah makanan yang dibawa oleh Jibril berupa tujuh biji gandum.

Adam bertanya, "Apa ini?"

Jibril menjawab, "Ini berasal dari pohon yang telah Allah larang untuk engkau makan (ketika di syurga)."

Adam bertanya, "Lalu apa yang mesti aku perbuat dengannya?"

Jibril menjawab, "Tanamlah biji tersebut di tanah."

Maka Adam menanamnya. Setiap biji dari biji-biji tersebut tumbuh menjadi lebih dari seratus ribu biji. Biji-biji tersebut tumbuh dan Adam pun menuainya, menumbuk, menggiling, mengaduninya dan membuatnya menjadi roti. Kemudian Adam memakannya setelah melalui jerih-payah dan usaha keras.

Hal inilah maksud dari firman Allah Ta'ala yang ertinya; "Maka jangan sampai sekali-kali dia (Iblis) mengeluarkan kalian berdua dari syurga yang menyebabkan kalian sengsara..." [Surah Thaaha : 117]

Pakaian yang pertama kali mereka kenakan adalah bulu biri-biri. Mulanya Adam menyembelih biri-biri , lalu memintal bulunya dan menenun-nya. Kemudian menjadikan jubah untuk dirinya. Dan baju serta tudung untuk Hawa.

Para ulama menyebutkan bahawa setiap kali mengandung, Hawa melahirkan dua anak kembar lelaki dan perempuan. Dan Adam diperintahkan untuk menikahkan anak lelakinya dengan anak perempuannya dari kembar anak lelaki lain, dan seterusnya. Sejak saat itu, tidak dihalalkan menikah dengan saudara kembarnya sendiri.

[Imam Ibnu Katsir - Qashashul Anbiya']

Wallahu a'lam .......

6 Persoalan Dan Pejelasan Tentang Dajjal al-Masih Yang Ramai Tertanya-Tanya

Dajjal. Satu nama yang kerap disebutkan oleh umat Islam seluruh dunia mengenai kedatangannya untuk menjajah dunia dan pemikiran manusia satu hari nanti. Bagaimanapun, kisah-kisah tentang Dajjal banyak bercampur gaul dengan kisah-kisah yang tidak diketahui dari mana puncanya, sehingga menimbulkan kekeliruan pada golongan Muslim yang mahu mempelajari tentangnya.
BESARKAN TEKS     A-  A+

Benarkah Dajjal wujud?

sifat sifat dajjal
Soalan ini tidak lagi perlu ditimbulkan lagi kerana memang kewujudan Dajjal terbukti ada. Menerusi satu hadis Riwayat al-Bukhari, isteri Nabi Muhammad saw., Aisyah menceritakan tentang doa yang diamalkan oleh Rasulullah setiap hari selepas solat.
Doa tersebut yang bermaksud : "Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung pada-Mu daripada azab kubur, aku berlindung pada-Mu daripada buruknya fitnah al-Masih al-Dajjal, daripada fitnah hidup dan mati. Ya Allah aku berlindung pada-Mu daripada dosa serta hutang yang sukar untuk dibayar"
Hadis ini secara jelas memberikan kita bukti untuk tidak lagi menyangkal kewujudan Dajjal al-masih.
Perkataan Dajjal itu sendiri sebenarnya membawa makna 'menutupi' atau 'melindungi' dari segi bahasa. Jadi perumpamaan 'dajjal' jika dijadikan frasa penuh, membawa maksud 'seseorang yang menutupi atau melindungi kebenaran dengan kebatilan.' Kebolehan utama Dajjal adalah mencantikkan perkara elok supaya manusia tertarik kepadanya, menggunakan tipu dayanya.

Sifat-sifat Dajjal

darth maul
Menurut hadis-hadis sahih, Dajjal boleh dikenali kerana dia menyerupai seorang manusia. Sifat manusianya pula agak unik kerana ada tanda-tanda tertentu yang hanya dimiliki oleh Dajjal pada tubuh badannya.
Dajjal dikatakan mempunyai tiga huruf yang membentuk perkataan kafir di antara dua matanya dan semua manusia mukmin akan mampu membaca huruf tersebut walaupun dia seorang yang buta huruf. Rambutnya kerinting dan kasar, serta kulitnya berwarna coklat kemerah-merahan. Tubuhnya besar tetapi tidak tinggi.
Matanya buta di sebelah kanan dan bukannya hanya bermata satu. Dajjal bermata satu sahaja adalah salah satu salah anggap paling popular yang kerap disebarkan.

Mengapa Dajjal tidak disebutkan dalam al-Quran?

bagaimana agaknya akhir zaman
Terdapat beberapa pendapat cuba menjelaskan mengapa nama Dajjal tidak disebut di dalam al-Quran. Bagaimanapun, ahli hadis dan ulama' bersetuju Dajjal sebenarnya sudah disebutkan dalam al-Quran cuma tidak disebutkan secara jelas dan terang (explicit). Sebagai contoh dalam surah al-An'am yang membawa makna;
“Kedatangan sebahagian daripada tanda-tanda Tuhanmu (yang menjadi tanda-tanda Hari Kiamat). Pada hari datangnya sebahagian daripada tanda-tanda Tuhanmu itu, tidak berfaedah atau bermanfaat lagi iman seseorang yang tidak beriman sebelum itu atau yang tidak berusaha mengerjakan kebaikan mengenai imannya”. (al-An’am ayat 158)
kisak kemunculan dajjal
Maksud 'tanda-tanda' yang terkandung dalam ayat tersebut apabila dirujuk kepada sebuah hadis sahih dari riwayat Muslim yang berbunyi :
Daripada Abu Hurairah RA, bahawa Rasulullah saw. bersabda - "Tiga perkara apabila ia keluar tidak akan memberi manfaat akan iman seseorang itu yang sebelumnya mereka itu tidak beriman atau sebelumnya mereka tidak berusaha untuk melakukan kebaikan pada imannya. (Tiga perkara tersebut adalah) terbitnya matahari dari barat, keluarnya Dajjal dan juga al-Dabah yang melata di bumi”.
Wujud persamaan yang sangat jelas di antara firman Allah swt. dalam surah tersebut dan hadis yang dinyatakan oleh Rasulullah saw. Peranan Rasulullah saw. sebagai Rasul yang bertanggungjawab menjelaskan sebarang ketidak fahaman umat Islam tentang ayat al-Quran perlu diambil kira.

Mungkinkah Dajjal itu bukan seorang manusia?

dajjal teori iluminati
Ada umat Islam yang percaya Dajjal ini adalah satu organisasi yang membawa kepercayaan batil secara besar-besaran. Dalam pada masa yang sama, kelompok ini juga dilihat seperti cuba menafikan kebenaran kewujudan Dajjal sebagai seorang manusia.
Bagaimanapun, hakikat yang harus diterima umat Islam adalah Dajjal yang keluar pada akhir zaman adalah menyerupai seorang manusia, berdasarkan kepada hadis-hadis sahih yang secara jelas menerangkan rupa paras Dajjal yang akan muncul nanti.

Adakah wujud Dajjal lain ketika ini?

askar israel menyerang kanak kanak palestin
Harus diperjelaskan, oleh kerana Dajjal membawa maksud 'menutupi kebenaran dengan kebatilan' jadi tidak salah untuk dikatakan akan ada individu-individu yang mampu menampakkan sifat-sifat yang sama dengan sifat Dajjal.
Namun kita harus memahami perbezaannya. Nama seperti Ibn Sayyad atau Musa bin Samiri boleh dianggap sebagai Dajjal jadi kita harus memahami wujudnya konsep 'Dajjal di antara para Dajjal' yang menunjukkan akan ada manusia-manusia yang mirip sifatnya dengan Dajjal yakni gemar menutup kebenaran dengan kebatilan.
Ada banyak pendapat berkenaan siapakah Dajjal yang sebenar dan tidak ada jawapan khusus yang diberikan dalam hal ini, jadi apa yang lebih baik bagi umat Islam amalkan adalah memahami Dajjal itu satu konsep perbuatan buruk dan pada masa yang sama, turut mempercayai akan muncul seorang manusia yang bergelar Dajjal merosakkan kepercayaan manusia di bumi ini.
Sekiranya selama ini anda turut sama percaya Dajjal adalah televisyen atau skrin telefon, perkara itu mungkin boleh dipandang sebagai alat nak men-dajjal-kan umat manusia. Tetapi Dajjal itu sendiri, adalah seorang manusia.

Langkah menghadapi kedatangan Dajjal

manfaat membaca dan menghafal surah al kahfi
Hanya Allah swt. mengetahui bilakah Dajjal akan hadir, tetapi umat Islam sentiasa diperingatkan tentang perkara yang perlu dititikberatkan dalam menghadapi kedatangan Dajjal. Ada beberapa perkara yang perlu kita persiapkan dalam diri kita bagi menghadapi cabaran yang pasti berlaku satu hari nanti;
1. Kepentingan surah al-Kahfi
Surah al-Kahfi merupakan surah yang perlu kita baca dan hafalkan dalam menentang kekeliruan yang dibawa oleh Dajjal. Menurut sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, daripada Abu Darda’ RA, bahawa Nabi SAW bersabda: “Sesiapa yang menghafal 10 ayat daripada awal surah al-Kahfi akan terselamat daripada fitnah Dajjal”.
2. Mengamalkan doa yang diajar Rasulullah saw.

اللهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ، وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّا

Maksudnya: “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu daripada azab kubur, daripada azab neraka Jahannam, daripada fitnah kehidupan dan setelah mati serta daripada kejahatan fitnah al-masih al-Dajjal”.
Rujukan

Tiga Watak Di Akhir Zaman

Kedatangan Imam Mahdi 
..da disebutkan dalam Atsar, kata-kata sahabat yang menerangkan tanda-tanda sudah dekatnya kemunculan Imam Mahdi. Menurut riwayat apabila sudah dekat kedatangan Imam Mahdi akan banyak terjadi peperangan, banyak bencana dan banyak bala.
Pada masa itu nanti semakin banyak terjadi pembunuhan dan peperangan. Orang mahu berbunuh-bunuhan kerana masalah remeh-temeh. Antara satu kumpulan de-ngan kumpulan lain, begitu juga antara satu negara dengan negara lain berperang kerana masalah kecil. Bencana semakin banyak berlaku, seperti gempa bumi, letusan gunung berapi, angin puting beliung, banjir dan sebagainya. Begitu juga penyakit, semakin banyak jenis penyakit dan semakin ramai manusia yang berpenyakit.
Menjelang datangnya Imam Mahdi nanti akan muncul api yang besar dari arah Masyriq (tempat terbitnya matahari) dan menerangi seluruh ufuk selama tiga malam. Pada masa itu juga nanti lengkaplah jumlah orang-orang yang mengaku dirinya sebagai nabi berjumlah enam puluh orang. Masa itu akan tenggelam kampung-kampung di negeri Syam. Akan datang angin yang hitam yang me-nyebabkan manusia ramai yang mati. Sungai Furat di Iraq akan melimpah (banjir) yang menyebabkan kota Kufah tenggelam. Akan terdengar suara seruan dari langit. Suara itu dapat didengar oleh semua manusia yang ada di dunia. Dan yang paling menghairankan lagi, suara itu dapat difahami oleh semua orang.
Orang yang hanya tahu atau faham bahasa Inggeris faham mendengar seruan dari langit itu, begitu juga pengguna bahasa Cina, bahasa India, bahasa Melayu, bahasa Arab dan sebagainya. Mungkin juga panggilan itu dalam bahasa Arab tetapi semua orang mendengar dalam bahasanya sendiri.
Terdengar suara pada tengah malam bulan Ramadan yang menyebabkan semua orang yang tidur terbangun atau terperanjat. Banyak pembunuhan dan banyak peperangan berlaku sehingga darah mengalir di jalan-jalan raya. Orang semkain berani berbuat jahat tidak kira tempat dan waktu.
Pada masa itu nanti yang diangkat menjadi pemimpin pun terdiri dari orang-orang jahat. Pemimpinnya jahat dan orang yang dipimpin pun sama-sama jahat. Dalam hadis dikatakan ramai manusia pada masa itu nanti yang beriman pada waktu petang tetapi esok paginya sudah menjadi kafir. Namun demikian ramai ulama yang mengertikan hadis itu dengan kafir nikmat.
Bukan bererti petang dia masih Islam esok harinya sudah Nasrani atau Yahudi misalnya. Maksud hadis itu menurut ulama menunjukkan banyaknya orang yang kafir nikmat. Apa-apa nikmat dan pemberian Allah tidak disyukuri dan tidak digunakan kepada yang diredai Allah SWT.
Menjelang turunnya Imam Mahdi dikatakan pasukan tentera dari Turki akan datang ke jazirah Arab. Mereka datang untuk menakluki tanah-tanah jazirah Arab. Mereka bunuh pemimpin-pemimpinnya dan mereka kuasai daerahnya.
Dalam keadaan dunia yang buruk dan kacau itu tiba-tiba muncullah Imam Mahdi. Beliau datang untuk meneruskan atau menyambung perjuangan datuknya (Muhammad s.a.w) untuk mengatasi kekalutan dan kekacauan yang dihadapi umat. Semua makhluk yang ada di langit dan yang ada di bumi merasa gembira dengan kedatangan Imam Mahdi itu. Bukan hanya manusia yang gembira, tetapi juga binatang buas, burung-burung dan makhluk lainnya.
Imam Mahdi itu adalah seorang lelaki yang soleh dari keluarga Rasulullah s.a.w yang ada ketika itu (pada masa munculnya) nanti. Dia diangkat orang menjadi pemimpin ketika manusia di seluruh dunia nanti sudah begitu buruk keadaannya.
Mereka mengangkat Imam Mahdi menjadi pemimpin ketika itu nanti setelah melihatnya berilmu, berakhlak dan mempunyai banyak kelebihan. Manusia yang ada pada zaman itu nanti mengharap semoga dia dapat mengembalikan dunia kepada kebaikan. Dengan perasaan yang cukup berat, dia (Imam Mahdi) menerimanya. Dia sendiri tidak tahu yang dirinyalah Imam Mahdi yang ditakdirkan Allah SWT untuk diutus ke dunia. Begitu juga manusia sedunia yang telah mengangkatnya menjadi pemimpin dunia, tidak tahu bahawa orang yang mereka angkat itu adalah Imam Mahdi.
Kerana tidak tahu yang dirinya Imam Mahdi dan tidak berapa suka menjadi pemimpin, sudah tentu dia pun tidak ada berkempen mengajak orang untuk mengangkatnya. Setelah dia memimpin dunia dengan baik barulah orang tahu bahawa itu adalah Imam Mahdi. Dia tunjukkan perilaku yang baik, dia ajak manusia mengerjakan yang makruf dan meninggalkan yang mungkar, kemudian orang pun mengikuti arahannya.
Mengapa manusia yang sudah begitu lama bergelimang dengan dosa mahu diajak kepada kebaikan? Ini tentunya samalah dengan zaman jahiliah dahulu, yang mana keadaan masyarakat sudah begitu buruk, tiba-tiba datang seorang utusan Allah untuk membaiki keadaan dunia, orang pun terus mengikutnya.
Manusia mahu diajak kepada kebaikan tentunya setelah melihat orang yang mengajak itu mempunyai banyak kelebihan, dan yang paling penting orang yang mengajak itu berjuang dengan ikhlas dan sesuai kata-kata dengan perbuatannya. Jadi nanti manusia seluruh dunia mengikut ajarannya kemudian dia pun mengatur dunia dengan baik.
Keadilan dapat ditegakkan seperti zaman Rasulullah s.a.w. dahulu. Kerana keadaan masyarakat sudah baik dan sudah beriman, malapetaka dan musibah berkurangan. Bahkan rahmat Allah pula yang datang dan rezeki melimpah ruah. Setelah dunia aman dan makmur serta melihat pemimpinnya tidak terpedaya oleh kesenangan dunia, tahulah mereka bahawa yang memimpin mereka itu adalah Imam Mahdi.
Kedatangan Dajjal
Ada riwayat Muslim yang diterima dari Fatimah binti Qais mengatakan: “Saya telah mendengar muazzin Rasulullah s.a.w memanggil untuk solat. Saya pun pergi ke masjid dan solat bersama Rasulullah s.a.w. Selesai solat, Rasulullah s.a.w naik ke atas mimbar. Nampak semacam bergurau Baginda tertawa dan berkata: “Jangan ada yang bergerak. Hendaklah semua duduk di atas sajadahnya.€ Kemudian berkata: “Tahukah kamu mengapa aku memerintahkan kamu jangan ada yang pulang?€ Kami menjawab: “Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.€
Rasulullah s.a.w berkata lagi: “Demi Allah aku me-nyuruh kamu berkumpul di sini bukan ingin menakut-nakuti dan bukan memberi khabar gembira. Aku ingin menceritakan kepada kamu bahawa Tamim Al-Dariy adalah seorang Nasrani, kemudian dia datang menjumpai aku dan masuk Islam. Dia ada bercerita kepadaku tentang satu kisah tentang Dajjal. Kisah yang dia ceritakan itu sesuai dengan apa yang telah aku ceritakan kepada kamu sebelumnya.
Katanya dia bersama 30 orang kawannya pergi ke laut dengan menaiki kapal. Angin kencang datang bertiup dan ombak besar membawa mereka ke tengah-tengah samudera yang luas. Mereka tidak dapat menghalakan kapalnya ke pantai sehingga terpaksa berada di atas laut selama satu bulan. Akhirnya mereka terdampar di sebuah pulau menjelang terbenamnya matahari. Di pulau yang tidak ditempati orang itu mereka berjumpa dengan binatang yang sangat tebal bulunya sehingga tidak nampak mana jantina dan duburnya.
Mereka bertanya kepada binatang itu: “Makhluk apa engkau ini?€ Binatang itu menjawab: “Saya adalah Al-Jassasah.€ Mereka tanya: “Apa itu Al-Jassasah?€ Binatang itu hanya menjawab: “Wahai kumpulan lelaki, pergilah kamu ke tempat ini untuk menjumpai lelaki macam ini, sesungguhnya dia pun ingin berjumpa dengan kamu. Mereka pun pergi ke tempat yang ditunjukkan oleh binatang itu.
Di sana mereka menjumpai seorang lelaki yang sangat besar dan tegap. Ertinya mereka tidak pernah melihat orang sebesar itu. Dari tangannya sampai ke tengkuknya dikuatkan dengan besi, begitu juga dari lututnya sampai ke telapak kakinya. Mereka bertanya: “Siapakah anda?€ Orang seperti raksaksa itu menjawab: “Kamu telah mendengar cerita tentang aku. Sekarang aku pula ingin bertanya: “Siapa kamu ini?€
Mereka menjawab: “Kami adalah manusia berbangsa Arab. Kami pergi ke laut menaiki kapal, tiba-tiba datang ombak besar membawa kami ke tengah-tengah samudera luas dan kami berada di lautan selama satu bulan. Akhirnya kami terdampar di pulau yang tuan tempati ini.
“Pada mulanya kami berjumpa dengan binatang yang sangat tebal bulunya sehingga kami tidak dapat mengenali jantinanya. Kami tanya siapa dia katanya Al-Jassasah. Kami tanya apa maksudnya dia hanya menjawab: “Wahai kumpulan lelaki, pergilah kamu ke tempat ini untuk menjumpai lelaki macam ini, sesungguhnya dia pun ingin berjumpa dengan kamu.€
Itulah sebabnya kami datang ke tempat ini. Sekarang kami sudah berjumpa dengan tuan dan kami ingin tahu siapa tuan sebenarnya.€ Makhluk yang sangat besar itu belum menjawab soalan mereka terus sahaja mengemukakan soalan: “Ceritakan kamu kepadaku keadaan kebun kurma yang di Bisan itu,€ nama tempat di negeri Syam. Mereka menjawab: “Keadaan apanya yang tuan maksudkan?€ Orang besar itu menjawab: “Maksudku apakah pokok kurma itu berbuah?€ Setelah mereka menjawab bahawa pokok kurma itu berbuah, orang besar tadi berkata: “Aku takut pokok itu tidak berbuah.€
Orang besar itu bertanya lagi: “Ceritakan kepadaku tentang sungai Tabarah.€ Mereka menjawab: “Tentang apanya yang tuan maksudkan?€ Lelaki itu menjawab: “Maksudku airnya apakah masih ada.€ Mereka menjawab: “Airnya tidak susut.€ Lelaki itu berkata: “Air sungai itu disangsikan akan kering.€
Akhirnya lelaki seperti raksaksa itu berkata: “Kalau begitu ceritakan kepadaku tentang Nabi Al-Amin itu, apa yang dia buat?€ Mereka menjawab: “Dia telah berhijrah dari Makkah ke Madinah.€ Lelaki itu bertanya lagi: “Apakah dia diperangi oleh orang-orang Arab?€ Mereka menjawab: “Ya, dia diperangi oleh orang-orang Arab.€ Lelaki itu bertanya lagi: “Kalau begitu apa pula tindakan dia terhadap mereka?€ Mereka ceritakan bahawa Rasulullah s.a.w telah mengembangkan dakwahnya dan sudah ramai pengikutnya.
Orang besar itu berkata lagi: “Memang begitulah, padahal mereka beruntung jika taat kepadanya.€ Kata orang besar itu lagi: “Sekarang aku terangkan kepada kamu bahawa aku adalah Al-Masih Dajjal. Nanti aku akan diberi izin keluar, lalu aku pun akan menjelajah dunia ini. Dalam masa empat puluh malam sudah dapat aku jalani semua, kecuali Makkah dan Madinah yang aku tidak dapat memasukinya. Negeri Makkah dan Madinah dikawal oleh para Malaikat, maka aku tidak dapat menembusinya.€
Kata Tamim Al-Dariy lagi, “Rasulullah s.a.w menekankan tongkatnya di atas mimbar sambil berkata: “Inilah negeri yang tidak dapat dimasukinya itu, iaitu Madinah. Saudara-saudara sekalian apakah sudah aku sampaikan cerita ini kepada kamu?€ Mereka menjawab: “Ya, sudah ya Rasulullah.€ Rasulullah s.a.w berkata lagi: “Sememangnya hadis Tamim itu lebih meyakinkan saya lagi. Ceritanya itu bersesuaian dengan apa yang telah aku sampaikan kepada kamu sebelumnya, iaitu tentang Makkah dan Madinah yang dikatakan tidak dapat dimasuki Dajjal. Cuma dia ada mengatakan di lautan Syam atau di laut Yaman. Tidak, bahkan ia dari arah timur. Ia dari arah timur,€ kata Rasulullah s.a.w sambil menunjuk ke arah timur.
Rasulullah s.a.w telah menguatkan lagi bahawa Dajjal akan datang dari arah timur. Ada yang mengatakan bahawa Dajjal akan datang dari Khurasan atau Asfihan.
Khutbah Rasulullah SAW tentang Dajjal
Dari Abi Umamah Al-Bahiliy, beliau berkata: “Rasululah s.a.w telah berkhutbah di hadapan kami. Dalam khutbahnya itu Baginda banyak menyentuh masalah Dajjal. Baginda telah bersabda: “Sesungguhnya tidak ada fitnah (kerosakan) di muka bumi yang paling hebat selain daripada fitnah yang dibawa oleh Dajjal. Setiap Nabi yang diutus oleh Allah SWT ada mengingatkan kaumnya tentang Dajjal. Aku adalah nabi yang terakhir sedangkan kamu adalah umat yang terakhir. Dajjal itu tidak mustahil datang pada generasi (angkatan) kamu. Seandainya dia datang sedangkan aku masih ada di tengah-tengah kamu, maka aku adalah sebagai pembela bagi setiap mukmin. Kalau dia datang sesudah kematianku, maka setiap orang menjaga dirinya. Dan sebenarnya Allah SWT akan menjaga orang-orang mukmin.
“Dajjal itu akan datang nanti dari satu tempat antara Syam dan Irak. Dan mempengaruhi manusia dengan begitu cepat sekali. Wahai hamba Allah, wahai manusia, tetaplah kamu. Di sini akan saya terangkan kepada kamu ciri-ciri Dajjal, yang belum diterangkan oleh nabi-nabi sebelumku kepada umatnya.
“Pada mulanya nanti Dajjal itu mengaku dirinya sebagai nabi. Ingatlah, tidak ada lagi nabi sesudah aku. Setelah itu nanti dia mengaku sebagai Tuhan. Ingatlah bahawa Tuhan yang benar tidak mungkin kamu lihat sebelum kamu mati. Dajjal itu cacat matanya sedangkan Allah SWT tidak cacat, bahkan tidak sama dengan baharu. Dan juga di antara dua mata Dajjal itu tertulis KAFIR, yang dapat dibaca oleh setiap mukmin yang pandai membaca atau buta huruf.
“Di antara fitnah Dajjal itu juga dia membawa syurga dan neraka. Nerakanya itu sebenarnya syurganya sedangkan syurganya itu neraka, yakni panas. Sesiapa di antara kamu yang disiksanya dengan nerakanya, hendaklah dia meminta pertolongan kepada Allah dan hendaklah dia membaca pangkal surah Al-Kahfi, maka nerakanya itu akan sejuk sebagaimana api yang membakar Nabi Ibrahim itu menjadi sejuk.
“Di antara tipu dayanya itu juga dia berkata kepada orang Arab: “Seandainya aku sanggup menghidupkan ayah atau ibumu yang sudah lama meninggal dunia itu, apakah engkau mengaku aku sebagai Tuhanmu?€ Orang Arab itu akan berkata: “Tentu.€ Maka syaitan pun datang menyamar seperti ayah atau ibunya. Rupanya sama, sifat-sifatnya sama dan suaranya pun sama. Ibu bapanya berkata kepadanya: “Wahai anakku, ikutilah dia, sesungguhnya dialah Tuhanmu.€
“Di antara tipu dayanya juga dia tipu seseorang, yakni dia bunuh dan dia belah dua. Setelah itu dia katakan kepada orang ramai: “Lihatlah apa yang akan kulakukan terhadap hambaku ini, sekarang akan kuhidupkan dia semula. Dengan izin Allah orang mati tadi hidup semula. Kemudian Laknatullah Alaih itu bertanya: “Siapa Tuhanmu?€ Orang yang dia bunuh itu, yang kebetulan orang beriman, menjawab: “Tuhanku adalah Allah, sedangkan engkau adalah musuh Allah.€
Orang itu bererti lulus dalam ujian Allah dan dia termasuk orang yang paling tinggi darjatnya di syurga.€
Kata Rasulullah s.a.w lagi: “Di antara tipu dayanya juga dia suruh langit supaya menurunkan hujan tiba-tiba hujan pun turun. Dia suruh bumi supaya mengeluarkan tumbuh-tumbuhannya tiba-tiba tumbuh. Dan termasuk ujian yang paling berat bagi manusia, Dajjal itu datang ke perkampungan orang-orang baik dan mereka tidak me-ngakunya sebagai Tuhan, maka disebabkan yang demikian itu tanam-tanaman dan ternakan mereka tidak menjadi.
“Dajjal itu datang ke tempat orang-orang yang percaya kepadanya dan penduduk kampung itu mengakunya sebagai Tuhan. Disebabkan yang demikian hujan turun di tempat mereka dan tanam-tanaman mereka pun menjadi.
“Tidak ada kampung atau daerah di dunia ini yang tidak didatangi Dajjal kecuali Makkah dan Madinah. Kedua-dua kota itu tidak dapat ditembusi oleh Dajjal kerana dikawal oleh Malaikat. Dia hanya berani menginjak pinggiran Makkah dan Madinah. Namun demikian ketika Dajjal datang ke pergunungan di luar kota Madinah, kota Madinah bergoncang seperti gempa bumi. Ketika itu orang-orang munafik kepanasan seperti cacing dan tidak tahan lagi tinggal di Madinah. Mereka keluar dan pergi bergabung dengan orang-orang yang sudah menjadi pengikut Dajjal. Inilah yang dikatakan hari pembersihan kota Madinah.
Dalam hadis yang lain, “di antara fitnah atau tipu daya yang dibawanya itu, Dajjal itu lalu di satu tempat kemudian mereka mendustakannya (tidak beriman kepadanya), maka disebabkan yang demikian itu tanam-tanaman mereka tidak menjadi dan hujan pun tidak turun di daerah mereka. Kemudian dia lalu di satu tempat mengajak mereka supaya beriman kepadanya. Mereka pun beriman kepadanya. Maka disebabkan yang demikian itu Dajjal menyuruh langit supaya menurunkan hujannya dan menyuruh bumi supaya menumbuhkan tumbuh-tumbuhannya. Maka mereka mudah mendapatkan air dan tanam-tanaman mereka subur.€
Dari Anas bin Malik, katanya Rasulullah s.a.w bersabda: “Menjelang turunnya Dajjal ada tahun-tahun tipu daya, iaitu tahun orang-orang pendusta dipercayai orang dan orang jujur tidak dipercayai. Orang yang tidak amanah dipercayai dan orang amanah tidak dipercayai.€
Dari Jabir bin Abdullah, katanya Rasulullah s.a.w ada bersabda: “Bumi yang paling baik adalah Madinah. Pada waktu datangnya Dajjal nanti ia dikawal oleh malaikat. Dajjal tidak sanggup memasuki Madinah. Pada waktu datangnya Dajjal (di luar Madinah), kota Madinah bergegar tiga kali. Orang-orang munafik yang ada di Madinah (lelaki atau perempuan) bagaikan cacing kepanasan kemudian mereka keluar meninggalkan Madinah. Kaum wanita adalah yang paling banyak lari ketika itu.
Itulah yang dikatakan hari pembersihan. Madinah membersihkan kotorannya seperti tukang besi membersihkan karat-karat besi.€
Diriwayatkan oleh Ahmad, hadis yang diterima dari Aisyah r.a. mengatakan: “Pernah satu hari Rasulullah s.a.w masuk ke rumahku ketika aku sedang menangis. Melihat saya menangis beliau bertanya: “Mengapa menangis?€ Saya menjawab: “Ya Rasulullah, engkau telah menceritakan Dajjal, maka saya takut mendengarnya.€
Rasulullah s.a.w berkata: “Seandainya Dajjal datang pada waktu aku masih hidup, maka aku akan menjaga kamu dari gangguannya. Kalau dia datang setelah kematianku, maka Tuhan kamu tidak buta dan cacat.€
Dari Jabir bin Abdullah, katanya Rasulullah s.a.w bersabda: “Dajjal muncul pada waktu orang tidak berpegang kepada agama dan jahil tentang agama. Pada zaman Dajjal ada empat puluh hari, yang mana satu hari terasa bagaikan setahun, ada satu hari yang terasa bagaikan sebulan, ada satu hari yang terasa satu minggu, kemudian hari-hari berikutnya seperti hari biasa.€
Ada yang bertanya: “Ya Rasulullah, tentang hari yang terasa satu tahun itu, apakah boleh kami solat lima waktu juga?€ Rasulullah s.a.w menjawab: “Ukurlah berapa jarak solat yang lima waktu itu.€
Menurut riwayat Dajjal itu nanti akan berkata: “Akulah Tuhan sekalian alam, dan matahari ini berjalan dengan izinku. Apakah kamu bermaksud menahannya?€ Katanya sambil ditahannya matahari itu, sehingga satu hari lamanya menjadi satu minggu atau satu bulan.
Setelah dia tunjukkan kehebatannya menahan matahari itu, dia berkata kepada manusia: “Sekarang apakah kamu ingin supaya matahari itu berjalan?€ Mereka semua menjawab: “Ya, kami ingin.€ Maka dia tunjukkan lagi kehebatannya dengan menjadikan satu hari begitu cepat berjalan.
Menurut riwayat Muslim, Rasulullah s.a.w bersabda: “Akan keluarlah Dajjal kepada umatku dan dia akan hidup di tengah-tengah mereka selama empat puluh. Saya sendiri pun tidak pasti apakah empat puluh hari, empat puluh bulan atau empat puluh tahun. Kemudian Allah SWT mengutus Isa bin Maryam yang rupanya seolah-olah Urwah bin Masud dan kemudian membunuh Dajjal itu.€
Dan menurut ceritanya setelah munculnya Dajjal hampir semua penduduk dunia menjadi kafir, yakni beriman kepada Dajjal. Menurut ceritanya orang yang tetap dalam iman hanya tinggal 12,000 lelaki dan 7,000 kaum wanita. Wallahu A'lam.
Kedatangan Nabi Isa
Diriwayatkan oleh Muslim dari Al-Nawas bin Saman bahawa Rasulullah bersabda tentang Nabi Isa: “Beliau akan turun berdekatan dengan menara putih di timur Damsyik, dengan memakai pakaian kuning. Dua telapak tangannya terletak di atas sayap dua malaikat. Apabila dia menundukkan kepalanya menitislah air. Apabila dia mengangkat kepalanya lagi, turunlah daripadanya seperti untaian mutiara.€
Berdasarkan hadis ini bererti Nabi Isa akan turun di Syam, bahkan juga di Damsyik, iaitu di sisi menara sebelah timur. Beliau akan turun pada waktu fajar. Ibnu Katsir ada berkata: “Sesungguhnya tidak ada di Damsyik menara yang dikenal di sebelah timurnya kecuali yang berada disamping masjid jamik Amawi, iaitu di sebelah timur Damsyik.€
Menara tersebut telah diperbaiki pada zaman Ibnu Katsir, iaitu pada tahun 741 hijrah. Pembiayaannya diambil dari harta orang-orang Nasrani yang sebelumnya telah membakar menara masjid tersebut. Besar kemungkinan nanti Nabi Isa akan turun di tempat itu.
Diriwayatkan oleh Imam Ahmad, dari Abu Hurairah, bahawa Rasulullah s.a.w bersabda: “Para nabi semuanya bersaudara disebabkan ayah mereka satu dan hanya ibu mereka yang berlainan. Sedangkan agama mereka adalah satu. Dan akulah orang yang paling dekat dengan Isa bin Maryam kerana tidak ada Nabi di antara kami. Sesungguhnya dia akan turun. Apabila dia turun nanti, untuk me-ngenalinya orangnya sedang dan kulitnya putih kemerah-merahan. Dia memakai pakaian yang kuning. Dari kepalanya seperti menitis air walaupun rambut dan kepalanya tidak basah. Dia akan mengajak orang kepada Islam. Pada zamannya juga nanti dia akan menghancurkan segala agama kecuali Islam. Allah SWT akan membinasakan Dajal pada zamannya, bahkan di tangannya. Pada zamannya nanti dunia akan aman sehingga harimau dan unta berkawan dengan baik. Begitu juga harimau dengan lembu, serigala dengan kambing. Kanak-kanak akan bermain dengan ular dan ular itu tidak menggigit mereka. Keadaan seperti itu berjalan selama empat puluh tahun. Kemudian Nabi Isa a.s. wafat dan disembahyangkan oleh kaum muslimin.€
Muhammad s.a.w adalah nabi penutup dan tidak akan ada lagi nabi sesudahnya. Turunnya Nabi Isa pada akhir zaman akan menguatkan lagi kebenaran agama Islam. Islam bererti menyerahkan segala urusan bagi Allah yang Maha Esa dan tidak ada sekutu bagi-Nya, beriman dengan semua Rasul, berserah kepada Allah dan taat dengan sebenar-benar taat. Itu semua sebenarnya sudah dianjurkan oleh agama-agama langit semenjak zaman Nabi Ibrahim, selaku bapa nabi-nabi, sampai kepada Muhammad s.a.w selaku nabi terakhir.
Isa a.s. adalah nabi dan rasul yang mulia, datang dari sisi Allah. Beliau dahulu sudah ada membawa syariat kepada umatnya tiba-tiba beliau diangkat ke langit. Nanti di akhir zaman beliau akan turun lagi dengan izin Allah tetapi bukan membawa agama atau syariat baru. Beliau datang nanti untuk menguatkan agama Islam,
Ummu Syuraik bertanya kepaad Rasulullah s.a.w tentang hari Dajal: “Ya Rasulullah, ke mana orang-orang Arab ketika itu?€ Rasulullah s.a.w menjawab: “Jumlah mereka pada waktu itu terlalu sedikit. Mereka lari ke Baitul Maqdis menjumpai Imam mereka, seorang lelaki soleh (Imam Mahdi menurut riwayat itu).
“Ketika Imam mereka sudah berdiri di depan untuk mengimami solat Subuh, tiba-tiba datang Nabi Isa. Imam mereka itu mundur untuk memberi peluang kepada Nabi Isa untuk mengimami solat Subuh itu tetapi Isa a.s sambil memegang bahu Imam itu berkata: “Teruskanlah, sesungguhnya iqamat dibacakan untuk engkau.€ Maka sembahyanglah mereka semua di belakang Imam tadi.
“Selesai solat, Isa a.s berkata kepada semua jemaah: “Bukakan pintu itu.€ Mereka membuka pintu masjid itu, tiba-tiba Dajal sudah berdiri di situ dan di belakangnya ada 70,000 Yahudi lengkap membawa senjata.
“Melihat Nabi Isa ada di dalam masjid itu, Dajal tiba-tiba saja layu atau cair seperti cairnya garam disirami air. Dajal itu lari terbirit-birit kerana ketakutan. Nabi Isa bersama kaum Muslimin terus saja mengejarnya kemudian menjumpainya di Babu Luddi. Dan di sanalah Nabi Isa membunuh Dajal itu.
“Orang-orang Yahudi pun akan dikalahkan dan dibinasakan Allah pada waktu itu. Mereka cuba lari dan bersembunyi tetapi semua benda tempat mereka bersembunyi akan pandai bercakap atau bercerita dengan izin Allah. Benda-benda dimaksud termasuklah dinding, batu, pokok kayu dan sebagainya. Kalau ada orang Yahudi yang bersembunyi di balik belakang mereka, benda-benda itu akan memberitahukannya. Termasuk juga satu pokok berduri (disebut pokok Yahudi), jika mereka bersembunyi di bawahnya, pokok itu akan berkata: “Wahai hamba Allah yang beriman, di sini ada orang Yahudi, bunuhlah dia.€
Kata Rasulullah s.a.w lagi: “Dajal akan berada di dunia selama empat puluh tahun. Satu tahun lamanya seperti setengah tahun, terkadang seperti satu bulan. Satu bulan seperti satu minggu. Dan pada hari yang terakhir terasa sekejap sahaja. Pagi-pagi kamu berada di pintu masuk kota Madinah (Madinah pada zaman Rasul), sampai kamu di pintu yang lain hari pun masuk waktu malam.€
Mendengar yang demikian ada yang bertanya: “Bagaimana kami mengerjakan solat dalam waktu yang begitu singkat ya Rasulullah?€ Rasulullah s.a.w menjawab: “Ukur sajalah jaraknya dan bandingkan dengan waktu yang panjang sekarang ini.€
Rasulullah s.a.w berkata: “Isa bin Maryam akan memimpin umatku dengan bijaksana dan adil. Beliau akan menghancurkan salib-salib yang ada di dunia ini dan akan membunuh semua babi. Beliau juga akan menghapuskan cukai. Manusia pada waktu itu tidak perlu membayar cukai, bahkan zakat pun tidak dibayar lagi kerana tidak ada orang yang berhak menerimanya.
“Pada hari itu semua makhluk dalam keadaan aman dan tenteram. Tidak ada saling cemburu, dengki, saling memarahi dan mengganggu antara sesama makhluk Allah. Sehingga ada anak perempuan yang bermain-main dengan harimau dan harimau itu tidak menerkamnya, begitu juga kambing berkawan dengan serigala. Seluruh dunia ketika itu nanti diliputi oleh kedamaian, keamanan dan ketenteraman. Bahkan ketika itu nanti tidak ada pertelingkahan keyakinan dan pendapat. Tidak ada yang disembah selain Allah.
“Orang Arab ketika itu nanti akan merampas kembali semua miliknya. Bumi mengeluarkan cahayanya, menumbuhkan tanam-tanamannya seperti zaman Nabi Adam. Sehingga manusia akan memetik buah anggur dan delima sehingga mereka kenyang memakannya.€
Ibnu Katsir berkata: “Abdul Rahman Al-Muharibiy berkata: “Sebaiknya hadis ini dijadikan untuk mendidik saja. Hadis ini tidak sahih tetapi banyak hadis lain yang hampir sama maksudnya dengannya. Di antaranya ada diriwayatkan oleh Muslim dari Abdullah bin Umar, bahawa Rasulullah s.a.w bersabda: “Kamu akan memerangi orang-orang Yahudi. Kamu akan memerangi mereka habis-habisan sehingga batu tempat mereka bersembunyi pun akan berkata: “Wahai orang muslim, di sini ada orang Yahudi, bunuhlah dia.€
Menurut riwayat, bumi nanti akan mengeluarkan segala khazanah kekayaannya, iaitu pada zaman Nabi Isa. Pada waktu itu dunia dalam keadaan makmur dan harta melimpah ruah, sehingga tidak ada lagi orang yang berhak menerima zakat.
Dari Abu Hurairah, katanya Rasulullah s.a.w bersabda: “Sudah hampir masanya turun kepada kamu Ibnu Maryam menjadi hakim yang adil, yang akan membunuh Dajal, membunuh babi, menghancurkan salib dan menghapuskan cukai kerana harta ketika itu melimpah ruah. Ketika itu nanti manusia hanya sujud kepada Allah Tuhan sekalian alam.€
Diriwayatkan oleh Ahmad, dari Ibnu Masud, dari Rasulullah s.a.w: “Pada malam aku diisrak mikrajkan, aku telah berjumpa dengan Ibrahim, Musa dan Isa a.s. Mereka membincangkan hari kiamat dengan menanyakan permasalahannya kepada Ibrahim. Tetapi beliau hanya menjawab: “Tidak ada pengetahuanku tentang hari kiamat. Cuba kalian tanya kepada Musa.€ Mereka tanya Nabi Musa tetapi beliau juga hanya menjawab: “Aku tidak tahu tentang kiamat. Cuba kalian tanyakan kepada Isa.€
“Mereka tanyakan kepada Isa kemudian beliau berkata: “Sebenarnya tidak ada yang mengetahui masalah ini kecuali Allah. Menurut yang dijanjikan Allah kepadaku, Dajal nanti muncul sedangkan di tanganku ada dua sabit (alat pemotong). Sebaik saja Dajal itu melihat aku, dia pun hancur seperti hancurnya timah yang terkena panas. Allah akan membinasakannya, begitu juga orang-orang kafir lainnya. Sehingga batu dan pokok kayu nanti akan ikut berkata: “Wahai orang muslim, di bawahku ada orang kafir bersembunyi, marilah dan bunuhlah dia.€
Kata Nabi Isa lagi: “Setelah Allah SWT membinasakan mereka, orang-orang muslim pulang ke rumah mereka masing-masing. Dalam keadaan demikian keluar pula Yakjuj dan Makjuj, yakni bertebaran dari segenap penjuru.
Kerana banyaknya Yakjuj dan Makjuj itu, maka semua kampung dan tempat tidak ada yang tidak dipijak oleh mereka. Mereka memakan semua makanan yang ada dan meminum semua air. Setelah habis makanan dan buah-buahan, daun-daunan pun habis mereka makan. Air sungai dan tasik semua habis mereka minum.€
Tambah beliau lagi: “Orang-orang mukmin ketika itu tidak tahan melihat ulah Yakjuj dan Makjuj itu sehingga mereka memohon kepada Allah supaya dibinasakan binatang itu. Berkat doa mereka itu, Yakjuj dan Makjuj itu mati semua. Sekarang timbul masalah yang cukup besar lagi, yakni bangkai Yakjuj dan Makjuj yang bergelimpangan di mana-mana. Di mana-mana seluruh dunia terasa bau bangkai. Akhirnya Allah SWT menurunkan hujan lebat sehingga bangkai-bangkai itu hanyut ke sungai dan kemudian hanyut ke laut.€
Diriwayatkan oleh Ismail bin Ishak, Rasulullah s.a.w bersabda: “Belum terjadi kiamat sebelum Isa bin Maryam berjalan di udara untuk mengerjakan haji dan umrah, atau sehinga Allah SWT menghimpunkan haji dan umrah dan menjadikan Ashabul Kahfi sahabatnya. Nabi Isa dan kelompok Ashabul Kahfi akan berjalan untuk mengerjakan haji kerana mereka selama ini belum mati dan belum pernah mengerjakan haji.€
Sebelum ini sudah diterangkan riwayat dari Abu Hurairah yang mengatakan bahawa Nabi Isa a.s akan memimpin dunia nanti selama 40 tahun. Namun demikian disebutkan dalam sahih Muslim, dari Abdullah bin Amr bahawa Nabi Isa akan berada di dunia selama 7 tahun. Pendapat yang lebih kuat ialah yang mengatakan 40 tahun. Menurut Ibnu Katsir kedua-dua pendapat itu sama-sama benar. Maksudnya kata beliau Nabi Isa diangkat ke langit pada usia 33 tahun, kemudian turun nanti ke dunia selamaa 7 tahun lagi, yakni sebelum beliau diwafatkan Allah SWT. Setelah tujuh tahun memimpin dunia, Nabi Isa wafat. Maka umur Nabi Isa secara keseluruhannya 40 tahun. Wallahu A'lam.
Menurut Ibnu Katsir, sesuai dengan yang termaktub dalam hadis sahih, Yakjuj dan Makjuj akan keluar pada zaman Nabi Isa. Kemudian Allah SWT memusnahkannya berkat doa Nabi Isa pada satu malam. Ada juga disebutkan dalam hadis bahawa Nabi Isa akan mengerjakan haji setelah turun nanti. Muhammad bin Kaab Al-Quraiziy berkata, Ashabul Kahfi akan menjadi sahabat Nabi Isa nanti dan mereka akan sama-sama mengerjakan haji. Katanya Nabi Isa akan wafat di Madinah. Beliau akan disembahyangkan oleh kaum muslimin dan dimakamkan berdekatan dengan makam Rasulullah s.a.w.
Menurut riwayat, Isa bin Maryam akan dimakamkan bersebelahan dengan kuburan Nabi Muhammad s.a.w, kuburan Abu Bakar dan Umar. Bererti kuburan Nabi Isa merupakan kuburan yang keempat.